Giraffe

Jumat, 24 September 2010

Suka dan Duka kita lalui bersama kelas Che

Sejenak kata itu membuat aku ingat akan kejadian tanggal 22 September 2010
Kita anak kelas 8che nangis bareng, mbrambangi bareng.
Gini ceritanya:
*KRIIIIIIINGGG*
jeng jeng jam kedua datang, tereretteret...
Pak Sri pun berjalan melalui lorong-lorong kelas delapan menuju istana "DELAPAN CHE"
cieileh *lebay*... Awale biasa-biasa aja soale ku kira langsung aja gitu pelajaran kesayangan kita "MATEMATIKA" ternyata tidak, jam pertama matematika di hari kamis itu akan kita lewati dengan oohhhh.. wow... cekidot!!
Pak Sri datang dan berbicara "(aku lupa pak sri ngomong apa yang penting isinya mau membahas masalah kelas kita)" Huwih ternyata masalahnya gara-gara surat yang kita kasih itu, wow... *mungkin bapaknye sakit ati kali yee*
Saat itu pak Sri cerita tentang pengorbanan *cieileh* untuk 8c, wuih mendengarnya aku jadi mikir "Ya ampun ternyata selama ini kayak gitu, kelas kita emang betul-betul EGOIS" setelah menyadari itu, mataku berlinang mbrambangi *duarr* udah mau nangis gitu, tapi tak tahan biar nggak nangis, tapi pak sri terus cerita dan bom airmatapun tidak bisa dihindari, saya menangis. Dengan reflek teman sebangku saya yang baik "Adya Pradipta" meminta tisu kepada "Franselin Secundia Putri O" dan menaruhnya di ujung buku tempat banjir bandang airmataku. Awalnya nggak ku ambil, karena nggak deres amat nangisnya, tapi semakin lama pak sri bicara, semakin aku pengen nangis. Ya udah aku ambil deh itu tisu untuk menghapus airmataku. Dan selesai saya tak menangis lagi. Saya mulai tertawa kembali *hurayyy* setelah itu pak Sri meminta komentar, dan "Bernadeta Gita Atika" pun berkomentar, di dalam komentarnya yang agak tidak jelas karena dibarengi oleh tangisannya dapat diambil arti bahwa "Kelas kita emang nggak bisa diatur SUSAH dan Deta dan Pak Sri adalah pejuang yang bertahan hidup" aku langsung ikut nangis waktu itu, karena tisu udah abis aku balik ke belakang mejaku mengambil tisu di tempat vivi. Karena aku mau nangis + ketawa + jaim = Misuh, aku jadinya misuh-misuh nggak jelas gitu buat jaim. Tapi seluruh kelas belum pada nangis, pak sri minta komentar lagi aku mau komentar tapi takut, tapi ya udah aku komentar.
Karena kebawa suasana nangis e deta aku juga ikut nangis kira-kira aku ngomong gini
"Hey, kalian inget nggak sih waktu rekoleksi kelas 7 kita pernah janji kan buat SUKA DAN DUKA KITA LALUI BERSAMA tapi sekarang apa? Kita itu terlalu EGOIS, setiap kali ada masalah atau rame pasti yang disalahin tu cuma itu itu aja yang troble maker padahal belum tentu mereka yang salah. Belum tentu kalo ada masalah tu yang salah genk nya satya ma nuel aja *ups sebut merk* tapi yang lainnya juga walau cuma sedikit, aku juga sadar aku juga rame, aku juga sadar aku juga egois, tapi yang aku pengen kelas kita enggak egois lagi, jadi pengertian gitulo" Aku liat sekeliling aku liat ada yang mbrambangi ada yang nangis yah semoga kalian sadar deh. Tapi kok malah sejak saat itu aku jadi diejekin ya? ahahaha whatever.. yang penting SUKA DAN DUKA KITA LALUI BERSAMA KELAS CHE

3 komentar: