Giraffe

Jumat, 23 Desember 2011

Sepenggal kisah galauku

" Ya sekarang aku mau jujur, aku sebenernya ya minta maaf aja aku udah nggak ada rasa sama kamu"
   Pertama kali aku liat pesan itu rasanya kosong, semua kosong. Aku tak berpikir apa yang telah terjadi, apa yang akan terjadi. Semuanya kosong. Dengan tidak sadar air mata sudah mulai mengalir di pipiku, menetes bagaikan rintik hujan. Aku sadar bahwa jika aku menangis sekarang orangtuaku akan melihatku dan ikut panik.    Aku putuskan untuk cuci muka dan tidur. Aku memeluk gulingku dengan erat sembari tidur, menutupi tangisanku yang cukup deras saat itu, tapi aku takut orangtuaku tau akupun memutuskan untuk menangis sepuasnya besok di sekolah.
    Esoknya sesampainya di sekolah, teman temanku datang dan menghiburku. Itu semua membuatku lebih ingin menangis. Hari itu aku menangis dengan sepuasnya mengeluarkan semua yang ada di hatiku, dan berharap hari esok akan lebih baik dari hari ini. Aku melihatnya pada hari itu, dia bagaikan matahari yang tetap bersinar tidak seperti aku yang bagaikan awan mendung. Dia terlihat biasa saja malah terlihat senang. Saat itu aku memutuskan, bahwa aku akan jauh lebih baik darinya dan dia akan menyesal memilih jalan ini.
    Beberapa minggu kemudian dia telah mempunyai pacar baru, yang amat sangat bertolak belakang dariku. Aku merasa amat sangat sakit. Tapi itu hak dia untuk moving on. Melihat dia dengan dirinya, aku berjanji akan menemukan pengganti yang lebih baik daripada dia.
    Aku menyadari dia satu orang yang merubah total hidupku, menjadikan aku motivasi untuk lebih maju, untuk lebih kuat dan untuk lebih mengerti apa yang terjadi. Untukmu sekarang aku berharap kamu bahagia sekarang apapun yang terjadi, kau tetap temanku :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar